Bayer Leverkusen Lupa Pakai Mode Spesialis Comeback di Final Liga Europa
Ambisi Bayer Leverkusen untuk menjuarai Liga Europa 2023-2024 harus kandas akibat kekalahan dari Atalanta pada laga final.
Memainkan partai puncak di Aviva Stadium, Rabu (22/5/2024) atau Kamis dini hari WIB, sang kampiun Bundesliga dibekuk wakil Italia dengan skor 0-3.
Ademola Lookman menghadirkan mimpi buruk bagi Leverkusen lewat torehan hat-trick.
Gol pertama dari winger timnas Nigeria itu terjadi saat laga berjalan 12 menit. Selang 14 menit kemudian, gawang Leverkusen kembali dibobol Lookman melalui tembakan dari penalty arc. Lookman melengkapi trigolnya pada menit ke-75 via lesakkan kaki kiri di dalam kotak penalti. Leverkusen tak mampu menciptakan gol balasan sampai wasit Istvan Kovacs menyudahi pertandingan. Faktanya, Atalanta menjadi tim pertama yang bikin Leverkusen gagal comeback pada musim ini (semua kompetisi). Sebelum final Liga Europa, tim asuhan Xabi Alonso 12 kali mengalami tertinggal lebih dulu dan tak pernah berakhir dengan kekalahan. Leverkusen menelurkan empat kemenangan dan delapan hasil imbang dari posisi ketinggalan. Kali terakhir Leverkusen membalikkan keadaan adalah sewaktu jumpa AS Roma pada leg kedua semifinal Liga Europa. Mentas di kandang sendiri, BayArena, Die Werkself menahan imbang tamu dari ibukota Italia dengan skor 2-2 usai tertinggal dua gol. Leverkusen dua kali kebobolan oleh penalti Leandro Paredes. Ketinggalan 0-2, tim tuan rumah menolak menyerah. Leverkusen menyetarakan kedudukan berkat gol bunuh diri Gianluca Mancini dan lesakkan Josip Stanisic. Jadilah si jagoan Jerman melenggang ke final dengan agregat 4-2. Ketika bersua Atalanta di partai pemungkas, Leverkusen seakan lupa mengaktifkan mode spesialis comeback. Ambisi Granit Xhaka dkk untuk menambah gelar juara pun sirna. Leverkusen baru mendapatkan satu titel musim ini dari ajang Bundesliga. Masih ada satu trofi yang bisa didapatkan Leverkusen, yakni DFB Pokal. Mereka dijadwalkan menantang Kaiserlautern dalam pertandingan final pada 25 Mei mendatang.
HOYASLOT
Gol pertama dari winger timnas Nigeria itu terjadi saat laga berjalan 12 menit. Selang 14 menit kemudian, gawang Leverkusen kembali dibobol Lookman melalui tembakan dari penalty arc. Lookman melengkapi trigolnya pada menit ke-75 via lesakkan kaki kiri di dalam kotak penalti. Leverkusen tak mampu menciptakan gol balasan sampai wasit Istvan Kovacs menyudahi pertandingan. Faktanya, Atalanta menjadi tim pertama yang bikin Leverkusen gagal comeback pada musim ini (semua kompetisi). Sebelum final Liga Europa, tim asuhan Xabi Alonso 12 kali mengalami tertinggal lebih dulu dan tak pernah berakhir dengan kekalahan. Leverkusen menelurkan empat kemenangan dan delapan hasil imbang dari posisi ketinggalan. Kali terakhir Leverkusen membalikkan keadaan adalah sewaktu jumpa AS Roma pada leg kedua semifinal Liga Europa. Mentas di kandang sendiri, BayArena, Die Werkself menahan imbang tamu dari ibukota Italia dengan skor 2-2 usai tertinggal dua gol. Leverkusen dua kali kebobolan oleh penalti Leandro Paredes. Ketinggalan 0-2, tim tuan rumah menolak menyerah. Leverkusen menyetarakan kedudukan berkat gol bunuh diri Gianluca Mancini dan lesakkan Josip Stanisic. Jadilah si jagoan Jerman melenggang ke final dengan agregat 4-2. Ketika bersua Atalanta di partai pemungkas, Leverkusen seakan lupa mengaktifkan mode spesialis comeback. Ambisi Granit Xhaka dkk untuk menambah gelar juara pun sirna. Leverkusen baru mendapatkan satu titel musim ini dari ajang Bundesliga. Masih ada satu trofi yang bisa didapatkan Leverkusen, yakni DFB Pokal. Mereka dijadwalkan menantang Kaiserlautern dalam pertandingan final pada 25 Mei mendatang.
HOYASLOT
0 Komentar