Dari Lionel Messi, Ronald Koeman, hingga Xavi Jadi Korban Kesewenang-wenangan Barcelona

Kritik pedas bagi Barcelona diutarakan pelatih Sevilla, Quique Sanchez Flores. Bek sayap Real Madrid pada 1994-1996 itu menyentil kubu rival saat dimintai pendapat soal pemecatan Xavi Hernandez oleh Barca, Jumat (24/5/2024). Kedua kubu pecah kongsi setelah Xavi melontarkan kritik ihwal kekuatan finansial Blaugrana yang lemah. Ironisnya, keputusan kubu Joan Laporta memberhentikan legenda publik Camp Nou hanya berselang sebulan setelah Barca memohon agar Xavi bertahan di balik kemudi. Sebelumnya Xavi sudah membulatkan tekad akan meninggalkan Barcelona akhir musim ini. Plot twist yang mengejutkan itu turut mengundang tanda tanya besar dari kacamata lawan. Flores menghormati sosok Xavi sebagai rekan sejawat yang telah memberikan segalanya bagi klub yang dia cintai. Mereka akan bertemu pada pekan penutup Liga Spanyol saat Sevilla menjamu Barcelona di Ramon Sanchez Pizjuan, Minggu (26/5/2024) waktu setempat. Laga itu sekaligus menjadi momen terakhir Xavi di balik kemudi El Barca.



"Xavi adalah pelatih yang sangat peduli terhadap klub," ujar Flores dikutip BolaSport.com dari Mundodeportivo. "Dia menjalani banyak hal sebagai pemain dan telah melakukan pekerjaan hebat selaku pelatih." "Saya akan memberinya pelukan, kami akan mengobrol. Hubungan kami bagus." "Saya benci mengatakan ini, tapi Barcelona tidak memperlakukan legenda mereka secara baik," kata pria asal Madrid. Flores menyamakan contoh kondisi Xavi sekarang dengan kepergian Lionel Messi dan Ronald Koeman tiga tahun lalu. Dia menganggap ketiganya sama-sama jadi korban tindakan sewenang-wenang petinggi Barca. Pada 2021, publik gempar ketika Messi terpaksa pindah dari Barcelona karena konflik seputar kontrak kerja.



Barca tak punya cukup uang untuk menggaji megabintang Argentina tersebut. Adapun nasib Messi sendiri digantung selama beberapa bulan karena ketidakpastian ini. Raja gelar Ballon d'Or yang kini memperkuat Inter Miami bahkan sempat dirumorkan bakal membawa masalah kontraknya di Barca ke meja hijau. Dua bulan kemudian, manajemen Barca memecat Ronald Koeman setelah bertugas 14 bulan di kursi pelatih. Koeman sebagai salah satu bintang utama Barcelona era 1990-an diberhentikan secara tidak hormat. Ia diberi tahu Laporta bakal di-PHK ketika sedang dalam perjalanan di pesawat sementara para pemain berada di dekatnya. Pria asal Belanda tersebut merasa jasa-jasanya tidak dihargai oleh klub. "Situasinya sulit dengan Koeman, Messi, dan sekarang Xavi. Klub harus lebih mengapresiasi legenda mereka," kata Flores lagi. Selama menukangi Barca pada 2021-2024, Xavi membawa klub juara Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol di musim keduanya. Eks maestro lini tengah Spanyol menjalani 141 pertandingan sebagai nakhoda Tim Catalan dengan rasio kemenangan cukup baik, yakni 62,4 persen.

HOYASLOT

0 Komentar

Hoyaslot