Ngaku Uang Mahar Rp 70 Juta Dibegal,Skenario Pria di Samarinda Tusuk Diri Sendiri
Pria berinisial FA (25) di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), kehabisan akal mengadakan uang mahar untuk calon istri senilai Rp 70 juta.
Ia mengaku punya uang tersebut padahal tidak. Ia lalu nekat menusuk perutnya sendiri lalu bikin skenario seolah-olah dibegal.
FA bahkan nekat menusuk dirinya dengan gunting lalu membuat laporan polisi bahwa dirinya dibegal.
Rekayasa kasus itu dia buat lantaran malu tidak punya uang untuk mahar.
Kapolsek Anggana AKP Akhmad Wira Taryudi menjelaskan FA mengaku kepada pacarnya bahwa dirinya memiliki uang untuk menikah dan berjanji akan memberikan mahar senilai Rp 70 juga.
"Dia ngaku ke pasangannya itu punya uang (sebesar Rp 70 juta) padahal tidak," ujar AKP Wira dilansir detikSulsel, Senin.
Saat ia harus menyerahkan uang mahar tersebut, FA pun mencari-cari alasan. Dia lalu membuat skenario seolah-olah dirinya dibegal dan uang mahar itu raib. "Saat berada di Jalan poros Makroman-Sidomulyo itulah dia berpura-pura mengaku dibegal dua orang menggunakan sepeda motor," ucap Wira.
Saat ia harus menyerahkan uang mahar tersebut, FA pun mencari-cari alasan. Dia lalu membuat skenario seolah-olah dirinya dibegal dan uang mahar itu raib. "Saat berada di Jalan poros Makroman-Sidomulyo itulah dia berpura-pura mengaku dibegal dua orang menggunakan sepeda motor," ucap Wira.
Agar skenarionya semakin meyakinkan, FA bahkan menusukkan gunting ke bagian perutnya hingga berbaring di pinggir jalan.
"Jadi dia melakukan kekerasan pada dirinya sendiri dengan menggunakan potongan gunting menusuk ke bagian perut sebelah kanan," ungkapnya.
FA kemudian ditolong oleh warga yang melihatnya tergeletak. Setelah itu ia juga membuat laporan ke ke Polsek Anggana.
Namun saat polisi melakukan pemeriksaan, didapati keterangan yang janggal dari FA. Akhirnya ia mengaku bahwa kasus tersebut hanya rekayasa.
"Ternyata tidak ada kebenarannya ceritanya itu, seperti saat ditanya buku rekening saat korban ngambil uang di ATM 3 kali narik, pada saat itu dia tidak bisa jawab dan akhirnya mengaku lah kalau dia merekayasa," bebernya.
"Ternyata tidak ada kebenarannya ceritanya itu, seperti saat ditanya buku rekening saat korban ngambil uang di ATM 3 kali narik, pada saat itu dia tidak bisa jawab dan akhirnya mengaku lah kalau dia merekayasa," bebernya.
FA juga mengaku merekayasa kasus pembegalan itu karena tidak punya uang untuk diberikan kepada kekasihnya sebagai mahar untuk menikah.
"Motifnya menghindari mahar 70 juta (rupiah) yang diminta pasangannya," jelasnya.
Atas kejadian itu, FA tak ditahan polisi karena belum menerima laporan warga yang dirugikan atas kasus pembegalan fiktif tersebut.
Polisi hanya meminta klarifikasi FA.
"Korban (FA) sudah meminta maaf dengan membuat video klarifikasi terkait rekayasa pembegalan," pungkasnya.
0 Komentar