EURO 2024 - Timnas Italia Keok, Pelatih Salahkan Inter Milan Terlalu Cepat Jadi Juara

Timnas Italia dipermalukan Swiss di babak 16 besar EURO 2024, Sabtu (29/6/2024) di Berlin. Tampil sangat buruk, Gli Azzurri takluk dengan skor 0-2. Sang juara bertahan dihujani kritik karena penampilan mereka yang sangat mengecewakan. Italia terlalu sering kehilangan bola dalam operan-operannya, lambat, kerap kalah dalam duel satu-lawan-satu, dan kelihatan kebingungan. Usai pertandingan, pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti, mencoba menjelaskan penyebab kekalahan tim besutannya. Namun, dalam salah satu komentarnya, Spalletti malah menyalahkan pemain-pemain Inter Milan. Eks pelatih Napoli waktu menjadi juara Liga Italia 2022-2023 ini menyebut Inter Milan terlalu cepat menjadi juara Serie A musim lalu. La Beneamata memang sudah dipastikan menjadi kampiun pada 22 April 2024. Itu berarti hampir 2 bulan sebelum EURO 2024 dimulai.



Menurut Spalletti, kondisi itu membuat para pemain Inter Milan tidak berada dalam kondisi mental yang optimal karena sudah menjadi rileks menjelang akhir kompetisi. Padahal, Timnas Italia mengandalkan Nicolo Barella dkk. sebagai poros utama permainan. "Inter Milan memenangi scudetto dengan sangat cepat," kata Spalletti seperti dikutip dari Tuttomercatoweb. "Saya mengecek dan berusaha memastikan bahwa Simone Inzaghi tetap menggelar latihan secara intensif sampai akhir musim." "Tetapi, mungkin kondisi mental pemain-pemain Inter Milan jadi tidak terlalu tajam karena terlalu cepat menjadi juara." Media dan pengamat di Italia sendiri sepakat bahwa Gli Azzurri tidak memperlihatkan karakter yang kuat dan jelas di EURO 2024. Spalletti dianggap terlalu sering mengubah sistem permainan dan komposisi pemain selama turnamen. "Sejujurnya, Spalletti tidak berhasil menemukan identitas untuk Italia," tukas mantan pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni. "Tidak seperti Swiss, mereka belum menemukan cetak biru taktik yang jelas." "Para pemain tidak bisa menunjukkan kualitas mereka yang sebenarnya di atas lapangan." "Kita melihat terlalu banyak perubahan sistem." "Saya yakin bahwa Spalletti mencoba menyesuaikan taktik dengan karakteristik pemain tetapi beberapa idenya tidak berhasil." "Dia seperti tidak menemukan ide yang disukainya." "Di Napoli, Spalletti tidak melakukan perubahan formasi." "Di Italia, dia tidak menemukan sesuatu yang disukainya." "Dia mengubah struktur lini tengah." "Dia menempatkan Barella sebagai gelandang serang tetapi Barella tidak pernah menjadi gelandang serang di Inter Milan." "Italia selalu kalah dalam perebutan bola karena pemain-pemainnya tidak berada di posisi yang bagus," pungkasnya. Seperti yang dilansir Hoyaslot dari beurkmagazine.com.

0 Komentar

Hoyaslot