Fenomena Juergen Klopp Mirip Pengalaman Pelatih Legendaris AC Milan

Liverpool dan Juergen Klopp akhirnya resmi berpisah seiring berakhirnya Liga Inggris musim 2023-2024. Tanpa diduga Juergen Klopp secara mendadak memutuskan resign. "Saya adalah siapa saya, dan keberadaan saya karena bagaimana saya adanya," kata Klopp. Jika saya tidak bisa melakukannya lagi maka beritahu orang-orang bahwa saya berhenti." "Itu bukanlah ide saya ketika saya menandatangani kontrak baru, saya 100 persen yakin kami akan menuju tahun 2026." "Saya meremehkan tingkat energi saya sebagai sesuatu yang tidak ada habisnya. Itu selalu terjadi."



"Namun, kenyataannya sekarang tidak demikian," ujar Klopp menambahkan. Sontak hal itu membuat para pendukung The Reds patah hati. Bagaimana tidak, selama kurang lebih 9 tahun Klopp membesut Liverpool dirinya mampu mengembalikan kejayaan klub. Dengan durasi kepemimpinannya itu, Klopp berhasil mempersembahkan trofi Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Dunia Antarklub. Pelatih asal Jerman tersebut pada akhirnya harus mengakhiri masa tugasnya yang sejatinya masih berlaku hingga Juni 2026 lebih cepat. Musim terakhirnya ditutup dengan Te Reds finis di peringkat ketiga di klasemen akhir Liga Inggris. Terkait fenomena Klopp itu, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, ikut memberi komentar.



Carlo Ancelotti melihat situasi yang dialami oleh eks pelatih Borussia Dortmund tersebut mirip dengan eks pelatih legendaris AC Milan, Arrigo Sacchi. Arrigo Sacchi dikenal sebagai salah satu pelatih hebat yang pernah membesut AC Milan. Salah satu prestasi terbaiknya adalah membawa I Rossoneri memenangkan Liga Champions back to back pada musim 1988-1989 dan 1989-1990. Selain itu Sacchi juga turut mempersembahkan scudetto (1 trofi), Piala Super Eropa (1), Piala Super Italia (1), dan Piala Interkontinental (2). Sacchi sendiri didapuk sebagai pelatih AC Milan pada musim panas 1987 dan berakhir pada musim panas 1991. Di musim terakhirnya mengasuh AC Milan, Sacchi sama sekali tidak mampu mempersembahkan gelar apa pun. Legasinya di San Siro berakhir pada periode perdananya selama 4 tahun sebelum ditunjuk kembali sebagai pelatih dengan durasi pendek antara Desember 1996 dan Juni 1997. "Saya tidak melihat ada berita khusus, ini selalu menjadi pekerjaan kami namun kasus Klopp sangat signifikan," ucap Ancelotti, dikutip BolaSport.com dari Il Giornale. "Tekanan yang terus menerus, beban tanggung jawab menjadi beban yang berlebihan, obsesi mengambil alih." "Itu juga terjadi pada Arrigo Sacchi," tutur pelatih berkebangsaan Italia tersebut menambahkan.

HOYASLOT

0 Komentar

Hoyaslot