EURO 2024 - Kalah dari Timnas Spanyol di Final, Timnas Inggris Jadi Tim Paling Apes dalam Sejarah Piala Eropa
Pupus sudah harapan Timnas Inggris untuk menyudahi puasa gelar mereka selama 58 tahun usai kalah dari Timnas Spanyol dalam final Euro 2024.
Mentas di Olympiastadion, Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB, Inggris keok 1-2 dari Spanyol.
Tiga Singa memang sejak awal bukan pihak yang diunggulkan untuk menang.
Meski begitu, perjuangan Inggris layak untuk diapresiasi karena sempat membuat Spanyol frustrasi dalam pertandingan ini, terutama di babak pertama.
Beberapa kali serangan yang dilancarkan Spanyol lewat dua winger lincahnya, Lamine Yamal dan Nico Williams, gagal menembus kotak penalti Inggris.
Namun, pertahanan solid Inggris hanya mampu bertahan selama satu babak.
Selepas jeda, pertahanan mereka justru mengendur dan langsung dihukum Spanyol dengan gol cepat.
Hanya dua menit setelah babak kedua dimulai, Nico Williams berhasil merobek jala gawang Inggris dengan meneruskan umpan Lamine Yamal.
Usai Inggris kebobolan, pelatih Gareth Southgate kemudian melakukan sejumlah pergantian pemain. Yang paling krusial adalah ketika memasukkan Cole Palmer untuk menggantikan Kobbie Mainoo pada menit ke-70. Palmer hanya butuh waktu tiga menit setelah berada di lapangan untuk membawa Inggris menyamakan kedudukan. Memanfaatkan umpan Jude Bellingham, Palmer kemudian melepaskan tembakan ke sudut kanan bawah gawang Spanyol. Namun, Inggris lagi-lagi harus tertinggal usai gawangnya dibobol Mikel Oyarzabal pada menit ke-86. Gol tersebut dicetak Oyarzabal dengan meneruskan umpan silang Marc Cucurella. Di sisa waktu, Jude Bellingham dkk. terus berusaha untuk kembali menyetarakan skor. Namun, upaya itu pada akhirnya sia-sia. Inggris pun kalah 1-2 dan gagal mewujudkan jargon adalan mereka 'Football is Coming Home". Hasil ini juga sekaligus membuat Inggris back-to-back kalah di final Euro. Pada edisi sebelumnya, Timnas Inggris gagal jadi juara setelah kalah adu penalti melawan Timnas Italia. Dikutip Hoyaslot dari beurkmagazine.com, Inggris kini tercatat sebagai tim pertama dalam sejarah Piala Eropa yang kalah dua kali berturut-turut di final. Dengan demikian, tak berlebihan rasanya bila menyebut Inggris sebagai negara paling apes dalam turnamen antarnegara paling akbar di Benua Biru ini.
Usai Inggris kebobolan, pelatih Gareth Southgate kemudian melakukan sejumlah pergantian pemain. Yang paling krusial adalah ketika memasukkan Cole Palmer untuk menggantikan Kobbie Mainoo pada menit ke-70. Palmer hanya butuh waktu tiga menit setelah berada di lapangan untuk membawa Inggris menyamakan kedudukan. Memanfaatkan umpan Jude Bellingham, Palmer kemudian melepaskan tembakan ke sudut kanan bawah gawang Spanyol. Namun, Inggris lagi-lagi harus tertinggal usai gawangnya dibobol Mikel Oyarzabal pada menit ke-86. Gol tersebut dicetak Oyarzabal dengan meneruskan umpan silang Marc Cucurella. Di sisa waktu, Jude Bellingham dkk. terus berusaha untuk kembali menyetarakan skor. Namun, upaya itu pada akhirnya sia-sia. Inggris pun kalah 1-2 dan gagal mewujudkan jargon adalan mereka 'Football is Coming Home". Hasil ini juga sekaligus membuat Inggris back-to-back kalah di final Euro. Pada edisi sebelumnya, Timnas Inggris gagal jadi juara setelah kalah adu penalti melawan Timnas Italia. Dikutip Hoyaslot dari beurkmagazine.com, Inggris kini tercatat sebagai tim pertama dalam sejarah Piala Eropa yang kalah dua kali berturut-turut di final. Dengan demikian, tak berlebihan rasanya bila menyebut Inggris sebagai negara paling apes dalam turnamen antarnegara paling akbar di Benua Biru ini.
0 Komentar