Aneh, Tak Punya Riwayat Apik, Mbappe Jadi Eksekutor Utama Freekick Real Madrid

Real Madrid sukses mendatangkan Kylian Mbappe pada bursa transfer musim panas 2024. Penandatanganan Mbappe tersebut menjadi oase menyejukkan bagi Real Madrid mengingat pengejaran selama bertahun-tahun membuahkan hasil manis. Apalagi untuk mengamankan tanda tangannya mereka tidak mengeluarkan sepeser pun alias gratis. Kontrak yang mengikat untuk Mbappe sendiri tergolong lama. Durasi lima tahun hingga Juni 2029 menjadi proteksi jangka panjang bagi kapten Timnas Prancis itu. Tidak sampai di situ saja, kehadiran Mbappe juga digadang-gadang menjadi jawaban akan kebutuhan penyerang tengah untuk musim 2024-2025.



Sepeninggal Karim Benzema, pos penyerang tengah memang jauh berbeda untuk skuad Madrid. Keberadaan Joselu yang dipinjam dari Espanyol juga tidak memberikan jaminan akan banyaknya gol musim lalu. Beruntung Madrid memiliki Jude Bellingham yang bisa ditransformasi perannya lebih ke depan dan tampil produktif. Oleh karena itu, hadirnya Mbappe diyakini bisa menjawab keresahan yang dialami oleh El Real musim lalu. Apalagi Carlo Ancelotti sudah memplot Mbappe sebagai ujung tombak, alih-alih menjadi penyerang sayap. Itu hanya menjawab satu dari masalah lainnya yang dimiliki oleh Madrid. Pasalnya, klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu juga dihadapkan akan persoalan soal sosok eksekutor bola mati.



Sebelumnya Toni Kroos selalu mengambil jatah sebagai penendang tendangan bebas utama. Kroos dikenal rekan setimnya sebagai pengambil freekick yang ulung dalam situasi bola mati. Menjelang dimulainya musim baru, perubahan akan pengambil bola mati Madrid pun mulai berubah susunannya. Dinukil HOYASLOT dari beurkmagazine.com, Mbappe didapuk sebagai pengambil tendangan bebas untuk posisi yang menguntungkan bagi Madrid. Hanya saja penunjukkan itu langsung mengundang tanda tanya. Beberapa kalangan mempertanyakan keputusan aneh dari Madrid seiring penunjukkan Mbappe sebagai penendang utama untuk situasi bola mati. Banyak dari fan meragukan kemampuan penyerang berusia 25 tahun itu mengingat tidak ada catatan impresif soal sepakan freekicknya yang berbuah gol. Sepanjang berkarier untuk AS Monaco dan PSG, Mbappe mampu mencetak 192 gol dalam 246 laga. Namun, tidak ada satu pun gol yang dihasilkannya itu lahir dari tendangan bebas. Jika ditotal, ada 9 kali sepakan freekick yang diambilnya sepanjang karier tanpa satu pun membuahkan gol. Konversi buruk dari Mbappe itu membuatnya diragukan kapasitasnya sebagai penendang utama bola mati Real Madrid. Catatannya justru lebih baik ketika ia mengambil eksekusi penalti. Laporan dari GiveMeSport menyebutkan bahwa Mbappe berhasil mengonversi 20 dari 24 tendangan penalti dalam kariernya. Tidak sedikit yang menyarankan Real Madrid untuk mempertimbangkan Rodrygo, Luka Modric atau Arda Guler yang didapuk sebagai penendang utama bola mati. Terlepas dari kebijakan aneh Real Madrid tersebut, situasi ini seolah mengingatkan kita akan perjalanan dari Cristiano Ronaldo, yang diidolakan oleh Mbappe, yang juga sempat didapuk sebagai algojo freekick utama.

0 Komentar

Hoyaslot